Jurgen Klopp Perlu Waspada Pada Chelsea
Pertandingan di antara Chelsea kontra Liverpool (23/7) tersisa perang dingin. Perang dingin ini berawal dari ajang lapangan sampai bersambung di ajang konfrensi wartawan.
Perang dingin di antara pelatih Chelsea, Frank Lampard serta pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. Pertandingan ini juga usai dengan kemenangan Liverpool (5-3). Liverpool rayakan kemenangan ini sekaligus juga perayaan untuk jawara Liga Inggris pada musim ini.
Sebaliknya, pertandingan ini jadi cara Chelsea menjaga tempat di zone Liga Champions. Mujur, Chelsea masih ada di Liga Champions walaupun digeser oleh Manchester United pada laga-laga paling akhir kompetesi Liga Inggris.
Dalam peranh dingin di antara Lampard versi Klopp, Lampard menyebutkan Liverpool dengan panggilan arogan. Menyikapi itu, Klopp menjelaskan bila kami (Liverpool) tidak arogan.
Klopp cuma menyesali tindakan Lampard yang terus protes pada masalah yang serupa setelah pertandingan. Buat Klopp, masalah di atas lapangan semestinya usai bersama-sama pluit akhir laga.
Beradu alasan bukan masalah baru di ranah sepak bola. Ini dapat tercipta hasil dari serta keadaan laga di atas lapangan hijau. Beradu alasan itu tetap bersambung bila keadaan tidak turun aman. Serta beradu alasan ini dapat dipanasi kembali lagi saat ke-2 team berjumpa lagi di lain waktu.
Lampard baru satu musim melatih Chelsea. Tetapi, untuk seorang pelatih muda serta minim pengalaman di arena senior, ia sukses mengusung kepribadian Chelsea. Ia sukses mengganti mentalitas beberapa anak muda untuk berkompetesi di Liga Inggris ditengah-tengah larangan transfer pemain buat Chelsea.
Minimal, Chelsea tidak tersuruk seperti Arsenal serta Tottenham yang perlu duduk di papan tengah klassemen. Lampard sukses membuat satu team untuk tapi berkompetesi dengan permainan team-team yang lain.
Hasilnya tidak jelek. Chelsea sukses duduk tempat ke-4 klassemen Premier League. Kesempatan bertanding di Liga Champions makin besar.
Bukan hanya itu, Chelsea sukses masuk final kompetesi Piala FA. Tidak main-main, Chelsea sukses tundukkan beberapa anak asuh Ole Gunnar Solksjaer yang sesaat on fire di tahun 2020.
Sebelum pertandingan berjalan, banyak yang menjelaskan bila Chelsea akan susah menaklukkan MU yang sesaat panas. Namun, Chelsea-lah yang justru membabat MU dengan score 3-1.